
Candi Prambanan: Mahakarya Hindu di Tanah Jawa
Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, terletak di perbatasan antara Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, terletak di perbatasan antara Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dikenal dengan keindahan arsitektur dan sejarahnya yang kaya, Prambanan dibangun pada abad ke-9 oleh Dinasti Sanjaya dari kerajaan Mataram Kuno. Kompleks ini diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991 dan menjadi salah satu ikon wisata budaya di Indonesia.
Sejarah dan Asal Usul Candi Prambanan
Candi Prambanan dibangun sekitar tahun 850 M oleh Raja Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya, dan pembangunannya diteruskan oleh raja-raja penerusnya. Candi ini didedikasikan untuk Trimurti, yakni tiga dewa utama dalam ajaran Hindu: Brahma sang pencipta, Wisnu sang pemelihara, dan Siwa sang perusak. Candi Prambanan juga dikenal sebagai Candi Roro Jonggrang, yang memiliki cerita legenda rakyat tentang seorang putri yang dikutuk menjadi patung.
Kompleks Candi Prambanan
Kompleks Prambanan terdiri dari lebih dari 240 candi, namun hanya sebagian yang masih berdiri kokoh hingga kini. Tiga candi utama di Prambanan adalah:
- Candi Siwa (47 meter) – Candi terbesar dan utama, yang didedikasikan untuk Dewa Siwa. Di dalamnya terdapat arca Siwa Mahadewa, bersama dengan arca Durga, Ganesha, dan Agastya.
- Candi Brahma – Terletak di sisi selatan Candi Siwa dan dipersembahkan untuk Dewa Brahma. Di dalam candi ini terdapat arca Brahma dengan empat wajah yang melambangkan empat arah mata angin.
- Candi Wisnu – Terletak di sisi utara Candi Siwa dan dipersembahkan untuk Dewa Wisnu. Di dalamnya terdapat arca Wisnu dengan empat tangan yang masing-masing memegang simbol-simbol kekuasaannya.
Di depan masing-masing candi utama, terdapat candi wahana yang mewakili kendaraan dari setiap dewa. Misalnya, di depan Candi Siwa terdapat candi Nandi (sapi), di depan Candi Brahma terdapat candi Hamsa (angsa), dan di depan Candi Wisnu terdapat candi Garuda.
Legenda Roro Jonggrang
Menurut legenda, Prambanan dikenal dengan nama lain, yaitu Candi Roro Jonggrang, yang berasal dari kisah seorang putri bernama Roro Jonggrang. Dalam cerita rakyat Jawa, Roro Jonggrang adalah seorang putri yang hendak dinikahi oleh Bandung Bondowoso, seorang pria sakti yang jatuh cinta padanya. Namun, Roro Jonggrang memberikan syarat yang sangat sulit agar Bandung Bondowoso membuatkan 1.000 candi dalam satu malam.
Dengan kesaktiannya, Bandung Bondowoso hampir menyelesaikan permintaan tersebut. Menyadari hal itu, Roro Jonggrang berusaha menggagalkan usahanya dengan cara membangunkan penduduk untuk menumbuk padi, sehingga terlihat seperti fajar telah tiba. Merasa ditipu, Bandung Bondowoso yang marah mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung batu, yang dipercaya menjadi arca Durga di dalam Candi Siwa.
Arsitektur dan Makna Filosofis
Candi Prambanan memiliki arsitektur yang megah dan kompleks. Struktur bangunannya berbentuk ramping, tinggi, dan menjulang ke atas, melambangkan Gunung Meru, yang dalam mitologi Hindu dipercaya sebagai tempat tinggal para dewa. Candi ini juga mencerminkan kepercayaan Hindu melalui relief-relief yang mengisahkan Ramayana dan Krishna, kisah-kisah epik yang penuh ajaran moral dan spiritual.
Setiap relief di Prambanan diukir dengan detail tinggi dan menunjukkan adegan-adegan cerita serta simbol-simbol keagamaan. Relief yang mengisahkan Ramayana dan Krishna bisa dilihat di dinding-dinding candi, dan sering kali menarik minat para arkeolog, sejarawan, dan wisatawan untuk mempelajari kisah yang tertulis dalam bentuk seni tersebut.
Pemugaran dan Konservasi
Candi Prambanan pernah mengalami kerusakan akibat letusan Gunung Merapi dan berbagai gempa bumi, termasuk gempa bumi besar yang terjadi pada tahun 2006. Pemugaran pertama kali dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda pada awal abad ke-20, dan UNESCO mendukung restorasi lebih lanjut pada 1990-an. Hingga kini, upaya pelestarian dan konservasi terus dilakukan untuk menjaga keutuhan candi dan meminimalkan kerusakan akibat faktor alam maupun aktivitas manusia.
Candi Prambanan Sebagai Tempat Wisata dan Pusat Budaya
Candi Prambanan adalah salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Selain menikmati keindahan arsitektur dan sejarahnya, wisatawan dapat menyaksikan Sendratari Ramayana, yaitu pementasan kisah Ramayana dalam bentuk tari dan musik tradisional, yang diadakan secara rutin di panggung terbuka dengan latar belakang Candi Prambanan yang spektakuler.
Prambanan dalam Kehidupan Modern
Kini, Candi Prambanan tidak hanya berfungsi sebagai situs sejarah, tetapi juga sebagai tempat perayaan keagamaan umat Hindu di Indonesia, terutama pada hari-hari besar Hindu seperti Nyepi. Selain itu, berbagai kegiatan budaya dan seni rutin diselenggarakan di kompleks ini, menjadikannya sebagai pusat budaya sekaligus jembatan antara tradisi dan kehidupan modern.
Penutup
Candi Prambanan adalah bukti keindahan dan kemegahan peradaban Hindu kuno di Nusantara. Dengan arsitektur yang menakjubkan, cerita legendaris, dan filosofi mendalam, Prambanan terus menjadi simbol kebanggaan budaya Indonesia. Situs ini bukan hanya tempat wisata, tetapi juga sumber inspirasi, edukasi, dan refleksi tentang sejarah, spiritualitas, dan kesenian yang memperkaya budaya Nusantara.